Jumat, 17 Oktober 2008

PENUTUPAN RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN REHAHABILITASI DAN REVITALISASI PLG KALIMANTAN TENGAH


BUPATI KAPUAS


SAMBUTAN BUPATI KAPUAS

PADA

PENUTUPAN RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN REHAHABILITASI DAN REVITALISASI PLG KALIMANTAN TENGAH

Di Kuala Kapuas, tanggal 17 Oktober 2008

Yang saya hormati,

1. Direktur Pengelolaan Lahan Ditjen Pengembangan Lahan dan Air Departemen Pertanian

2. Direktur Rawa dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen PU

3. Direktur Konservasi dan Kehutanan Bappenas

4. Direktur Pengembangan Usaha Ditjen P2MKT Depnakertrans

5. Direktur Sarana Prasarana Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan

6. Direktur Budidaya Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan

7. Direktur Budidaya Ternak Rumansia

8. Direktur Budidaya Perikanan

9. Asisten Deputi Lingkungan Hidup Kantor Kementrian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat

10. Ketua DPRD Kabupaten Kapuas

11. Unsur Muspida Kabupaten Kapuas

12. Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kapuas

13. Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dan BPTP Palangka Raya

14. Asisten II dan Kepala Dinas lingkup Provinsi Kalimantan Tengah (Pertanian dan Peternakan, PU, Transmigrasi, Perikanan dan Kelautan, Perkebuan)

15. Kepala Dinas Kabupaten/Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Barito Selatan yang hadir pada saat ini.

16. Kepala Dinas/Badan dan staf Ahli lingkup Pemerintah Kabupaten Kapuas

17. Tim Master Plan Bantuan Pemerintah Belanda

18. Para undangan sekalian yang saya banggakan





Assalamu alaikum wr.wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian

Pada kesempatan ini perkenankan kami memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena kita dapat melaksanakan “Rapat Koordinasi Pengembangan PLG Kalimantan Tengah di Kuala Kapuas”, dengan sukses berjalan lancar sesuai rencana. Dan perkenankan pula kami menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh peserta rapat dan para undangan yang telah dengan penuh semangat dan perhatian mengikuti rangkaian demi rangkaian acara rapat.



3


Hadirin dan para undangan yang kami hormati.

4

Terselenggaranya rapat ini merupakan suatu momentum historis yang berdimensi luas bagi perencanaan, kebijakan dan pengembangan kawasan PLG. Hampir selama seharian penuh kita mengikuti rapat ini sejak tadi pagi, tentunya begitu banyak hal yang dapat kita kilas balik (flashback), dan cari pemecahan masalahnya. Betapa besar arti dan makna rapat ini, karena apa yang kita lakukan sekarang (sebagaimana hasil resume tim perumus) akan menentukan ke depan tentang sasaran pembangunan di kawasan PLG. Seyogyanya pula, bila semua pihak terkait (stake holder) yakni; pemerintah, swasta dan masyarakat mencurahkan perhatian, pikiran dan tenaga bahkan dukungan pendanaan untuk pembangunan kawasan PLG, diantaranya; pembangunan pertanian dalam arti luas, pembangunan infra struktur (jalan, pelabuhan, jembatan, saluran tata air,), dan Pembangunan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (Petani), dan Sumber Daya Lahan dan Air, dan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.

5

Meskipun demikian, di depan kita masih banyak tugas dan tantangan yang segera dan harus kita rencanakan dan implementasikan. Tentunya, semua ini adalah tugas berat yang menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama. Sebagaimana hasil rumusan rapat hari ini, tentunya pula kita tidak menginginkan hanya sebatas retorika atau jargon belaka. Masyarakat kita saat ini semakin kritis menilai mengenai pelaksanaan kegiatan dan hasil pembangunan dan apa yang dikritisi dan dievaluasi oleh mereka terkadang ada benarnya/faktual”, meskipun disampaikan hanya lewat obrolan pada saat-saat senggang. Ini suatu fakta social fenomental di masyarakat, bahwa refleksi pembangunan masa lalu di kawasan PLG masih ada (sebagian) yang harus kita evaluasi dan kita jadikan bahan perumusan perencanaan dan kebijakan pengembangan pembangunan ke depan. Kita menginginkan adanya perencanaan partisipatif yang berangkat dari bawah (bottom up), sehingga lebih berpihak pada keinginan dan kebutuhan masyarakat bukan sebaliknya. Selain itu dan tentunya

6

harapan kita semua, hendaknya perencanaan pembangunan kawasan PLG juga lebih mengacu dengan potensi dasar sumber daya yang tersedia ataupun dapat dikelola.

Potensi dasar sumber daya lahan di kawasan PLG, meskipun telah dilakukan kajian baik oleh Euroconsult Mott MacDonal Delft Hidraulics bekerjasama dengan DHV dan Alterra Belanda (Juli 2008) maupun Pusat Penelitian Universitas Palangka Raya bekerjasama dengan BAPPEDA Kalteng (2006), namun implementasi dan aplikasi di lapangan masih mengalami kendala dan tantangan.

7

Meskipun telah disampaikan pada paparan dan hasil diskusi mengenai kendala dan tantangan pembangunan di kawasan PLG oleh beberapa nara sumber tadi pagi hingga sore tadi. Namun tidak salahnya bila kita menyegarkan kembali ingatan kita (stressing), tentang tantangan dan harapan tentang pembangunan kawasan PLG.

Terdapat beberapa tantangan pembangunan pertanian (khususnya) di kawasan PLG yang mendasar dan substansial dihadapi pada saat ini, diantaranya adalah;

8

Pertama, belum optimalnya potensi dan fungsi lahan karena sebagian tata ruang (land use) mengalami “overlapping”, dengan kegiatan pengembangan lahan kelapa sawit (investasi perkebunan) sehingga alih fungsi lahan terdesak dari pertanian ke perkebunan. Solusi (pemecahan masalah), terhadap lahan yang terjadi tumpang tindih tata ruang (land use) agar segera dilakukan langkah-langkah dan upaya penyelesaian secara arif bijaksana dan komprehensif melalui koordinasi lintas sector, pemerintah daerah dan pihak investor.

9

Kedua, rendahnya produktivitas lahan di kawasan PLG (tipologi lahan dan agroekosistem) secara tidak langsung berdampak pada rendahnya tingkat produksi komoditi pertanian. Solusi, terhadap lahan-lahan marginal dilakukan program REVITALISASI melalui; pengolahan lahan secara mekanik (mekanisasi), pembuatan jaringan irigasi (tata air), pemupukan berimbang dan pengembangan komoditi yang adaptif/toleran dengan kondisi lahan maupun agroklimat.

10

Ketiga, rendahnya kesadaran dan kemampuan petani dalam mengadopsi Inovasi Teknologi Pertanian dan penggunaan Benih Unggul mengakibatkan belum optimalnya capaian target produksi pertanian. Penggunaan varitas benih unggul untuk padi sawah oleh petani diperkirakan baru sekitar 21% dan sisanya masih menggunakan varitas padi local. Solusi, (1) melakukan kerjasama dengan penangkar benih untuk pengadaan dan pengembangan benih varitas unggul yang adaptif/toleran dengan tipologi, agroklimat lahan gambut atau pasang surut. (2) percepatan alih teknologi dari penggunaan alat pertanian konvensional menjadi mekanisasi, (3) melibatkan peran para penyuluh lapang dan memfungsikan lembaga petani, dan Revitalisasi Balai Benih.

Keempat, masih terbatasnya alokasi/distribusi pengadaan pupuk bersubsidi kepada petani. Solusi, meningkatkan distrubusi pupuk bersubsidi melalui kebijakan regulasi dan komitmen pemerintah daerah, dan membangun pabrik pupuk organik.

11

Kelima, masih belum memadainya sarana prasarana yang terdapat di sentra-sentra produksi pertanian. Dampaknya, menghambat jasa angkutan dan komoditi pertanian dari lokasi ke pasar (kota). Solusi, peningkatan perbaikan kapasitas jalan, jembatan, pelabuhan dan pengembangan sentra sarana produksi

Keenam, alokasi dana sharing APBD Kabupaten/Provinsi untuk menunjang alokasi dana APBN/Pusat, seperti; Tugas Pembantuan, Dekonsentrasi dan DAK masih belum seimbang. Solusi, terhadap proyek-proyek pusat yang bersumber dari dana APBN Murni agar pemerintah daerah Kabupaten/Provinsi dapat menunjang dana sharing melalui kebijakan legislasi maupun kebijakan regulasi. Dengan demikian, penyerapan dana alokasi APBN (Tugas Pembantuan dan PNPM) dapat efektif dan dapat berjalan dengan baik sesuai perencanaan.

12

Demikian yang dapat kami sampaikan secara singkat beberapa kendala, upaya-upaya pemecahan masalah dan harapan-harapan di kawasan PLG yang menjadi bahan perumusan dan perencanaan kebijakan pengembangan kawasan ke depan. Kami menyadari masih banyak masalah dan persoalan di kawasan PLG belum terungkap dan terpecahkan dan dituntaskan, namun apa yang kita telah lakukan dan hasilkan pada rapat ini merupakan pencerahan yang dapat memberikan nuansa baru yang lebih bersinergi, aplikatif, apresiatif dan representative terhadap semua kendala dan permasalah untuk menuju dan menghantarkan ke gerbang sukses dan jayanya sector perekonomian masyarakat dan taraf hidup dan kesenjangan-kesenjangan lain di kawasan PLG.



13


Sekali lagi kami menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya rapat ini kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil. Dan mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kita berharap semoga dilain waktu dan kesempatan kita dapat bertemu kembali, selamat jalan semoga tiba tujuan dengan selamat dan sehat wal afiat.

Saya akhiri sambutan penutupan ini dengan mengucapkan

Wa salamu a’laikum wr.wb.

BUPATI KAPUAS,




H. MUHAMMAD MAWARDI