Selasa, 21 April 2009

PEMBUKAAN RAPAT KERJA DINAS PERTANIAN TAMANAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN KAPUAS

GARUDA-IBURAN

BUPATI KAPUAS

SAMBUTAN BUPATI KAPUAS

PADA

PEMBUKAAN RAPAT KERJA

DINAS PERTANIAN TAMANAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

KABUPATEN KAPUAS

Di Kuala Kapuas, tanggal 21 APRIL 2009

Yang saya hormati,

1. Ketua DPRD Kapuas

2. Unsur Muspida Kabupaten Kapuas

3. Pengadilan Tinggi Ketua Negeri Kapuas

4. Kepala SKPD se Kabupaten Kapuas

5. Ketua KTNA Kabupaten Kapuas

6. Para Peserta Rapat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas serta seluruh undangan sekalian

Assalamu alaikum wr.wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya jualah kita dapat hadir dan berkumpul untuk melaksanakan acara Pembukaan RAPAT KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009” pada pagi hari ini.

Kegiatan ini merupakan langkah maju, sebagai upaya melakukan Evaluasi, sinkronisasi Penyusunan dan Perumusan pencapaian program/kegiatan, serta penjelasan-penjelasan teknis kegiatan pertanian khususnya Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2009. Karena dalam kegiatan ini dihadiri seluruh petugas-petugas dilapangan, baik Mantri Tani, Kepala BPP, Kepala Balai Benih dan seluruh Penyuluh Pertanian lapangan Kapuas serta Perwakilan KTNA dari Kecamatan se Kabupaten Kapuas serta unit Teknis Dinas Pertanian Propinsi yang ada di Kabupaten Kapuas. Untuk itu saya minta agar Rapat Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kapuas ini menjadi agenda tahunan.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Beberapa hal yang yang saya anggap penting dalam agenda Rapat Kerja ini, yaitu :

Pertama, Melakukan terhadap evaluasi capaian kinerja pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura tahun 2008. Bila kita kilas balik (flashback) kebelakang meskipun kita telah berhasil mencapai produksi padi sebesar 275.621 ton (atau terjadi kenaikan 7 % dibanding tahun 2007) dan menjadikan Kapuas sebagai penyumbang produksi sebesar 52 % dari produksi padi Kalimantan Tengah. Ini cukup membanggakan bagi saya dimana seluruh Kabupaten/kota di kalimantan Tengah tahun 2008 ini mengalami penurunan, tetapi Kabupaten Kapuas tetap mempertahankan eksistensinya terhadap peningkatan produksi padi.

Tetapi perlu saya tekankan, hal ini jangan menjadikan kita cepat puas dan terlalu berbangga, sehingga dapat mengakibatkan kita lengah. Dan perlu diingat saya menargetkan tahun 2008 kita mampu meningkat menjadi 285.000 ton, jadi boleh saya katakan kinerja kita baru 96,71 %.

Kiranya yang perlu kita mengevaluasi kembali hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi dan produktifitas padi juga komoditi lain dalam mencapai target yang ditetapkan, sehingga apa saja langkah konkrit yang perlu kita lakukan kedepan ?

Seperti saya contohkan, masih rendahnya produktivitas padi (27,4 kw/Ha) merupakan tantangan saat ini maupun ke depan yang harus bahkan mendesak untuk dibahas dan dirumuskan secara terhadap langkah yang perlu kita lakukan bersama.

Hadirin dan para undangan yang kami hormati,

Kedua, perumusan dan penetapan sasaran program kerja 2009, hendaknya selalu consist dan komits dengan prioritas sasaran produksi padi 300.000 ton. Buatkan rumusan strategis sebagai langkah maupun upaya yang akan dilakukan, bila mungkin tetapkan kebijakan-kebijakan strategis agar target dapat tercapai sesuai rencana dan harapan.

Penetapan program bidang pertanian hendaknya mengacu pada Kepmendagri N0.13 Tahun 2006, dan tindak lanjut dikoordinasikan dengan Bappeda Kapuas namun untuk program peningkatan produksi saya menekannya agar menjadi prioritas utama hingga 2013 saya harapkan kita mampu mencapai 500.000 ton.

Ketiga : Sejalan dengan Visi dan Misi Kabupaten Kapuas, saya menginginkan agar adanya Program yang disusun benar-benar mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Untuk itu dalam kesempatan ini saya beberapa hal yang saya tekannya agar :

- Mengoptimalkan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sebagai pusat informasi pertanian dan home base PPL dalam upaya pemecahan masalah di wilayah kerjanya

- Meningkatkan kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan agar faham benar terhadap tugas dan fungsinya di lapangan. Saya tidak ingin ada mendengar KelompokTani/Petani yang tidak tahu nama PPL. Kalau Petani saja tidak tahu PPLnya di wilayahnya, apa saja yang dikerjakan PPL di lapangan. Dan saya ingin setiap PPL setiap tahun punya Kelompok-Kelompok Unggulan di wilayah kerjanya, sehingga kalau jumlah PPL dilapangan ada 136 orang, berarti 136 Kelompok Tani yang maju setiap tahun. Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi.

- Programa Penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, Sumberdaya dan sosial budaya masyarakat.

- Pemberdayaan gapoktan dan Kelompok tani, Karena saya menganggap ekonomi kerakyatam itu berkembang dari tingkat desa, dan didesa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.

- Kelancaran distribusi pupuk

- Pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan

- Pemasyarakatan penggunaan pupuk organik

- Perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian

- Pengembangan agribisnis perberasan

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Dari beberapa fokus yang saya tekankan, saya juga ingin setiap Dinas/instansi mempunyai Program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan program setiap tahun. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura saya mintakan agar membuat percontohan Desa-Desa Mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2. Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja (seperti hand traktor) tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, Infra struktur (jalan usaha tani, jembatan, tata air dll) hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDMnya (UPJA, operator, tenaga mekanik dll) hingga nanti depo BBM.

Dalam pengembangan desa mekanisasi ini saya tidak ingin sesuatu yang perlu kita kembangkan dan kita cari tehnologi dan inovasi baru misalnya kita harus mencoba lebih maju dengan melalukan tanam secara mekanis. Selain itu segalanya tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat saja, tetapi peran swasta perlu kita libatkan misalnya melalui penyediaan suku cadang dan pelatihan tenaga mekaniknya.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Demikian sambutan ini saya sampaikan, selamat menyelenggarakan rapat kerja semoga apa yang dirumuskan dan ditetapkan menjadi kerangka acuan kerja untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikutura saat ini maupun mendatang. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim Rapat Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas dari tanggal 21 – 25 April 2009 saya nyatakan dibuka. Semoga yang kita lakukan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Selamat bekerja.

Wa salamu a’laikum wr.wb.

BUPATI KAPUAS

Ir. MUHAMMAD MAWARDI, MM