Minggu, 06 Februari 2011

Draft BUPATI KAPUAS SAMBUTAN BUPATI KAPUAS PADA PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN BEA PEROLEHAN HAK TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS


BUPATI KAPUAS
SAMBUTAN BUPATI KAPUAS
PADA
PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN BEA PEROLEHAN HAK TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
Di Kuala Kapuas, tanggal 10 Pebruari 2011
Kepada yth.
1.      Sdr. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
2.      Sdr. Wakil Bupati Kapuasi
3.      Forum Musyawarah Pimpinan Daerah Kapuas
4.      Ketua Pengadilan Negeri Kapuas
5.      Ketua Pengadilan Agama Kapuas
6.      Sekretaris Daerah
7.      Ketua Komisi dan anggota DPRD Kapuas
8.      Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kapuas
9.      Notaris dan Camat selaku PPAT, Lurah/Kades
10. Ketua MUI, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Organisasi Pengusaha serta Undangan sekalian yg berbahagia


Assalamu alaikum wr.wb.
Salam sejahtera bagi kita sekalian
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya jualah kita dapat hadir dan berkumpul untuk melaksanakan acara Pelimpahan Pengelolaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas,  pada siang hari ini.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana  Pemerintah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak, yaitu Pajak hotel, Pajak restoran, Pajak hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta 30 jenis retribusi.  Terkait dengan Pajak BPHTB awalnya hak pemungutan sumber pendapatan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat, mulai 1 Januari 2011 lalu sudah diserahkan kewenangannya kepada Kabupaten, dan rencana Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akan diberlakukan paling lambat tahun 2014.
Pemerintah Daerah Kapuas, sangat menyambut baik dan mendukung sepenuhnya tentang pelimpahan ini, hal  ini kita lakukan dengan telah terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten nomor 15 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah yang didalamnya termuat didalam tentang Pajak BPHTB.  Dan Peraturan Bupatinya sudah dipersiapkan tinggal perbaikannya. Dengan terbitnya Perda tersebut, penyetoran pajak BPHTB sudah dapat dilaksanakan.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Dengan adanya pelimpahan ini, saya mengingatkan, hendaknya pengelolaan pajak ini perlu ditangani   dengan penuh kehati-hatian agar tidak mengundang permasalahan yang tak terselesaikan.
Pelimpahan ini menjadi suatu tantangan bagi Daerah yang diberi kesempatan untuk mengolah hasil pajaknya sendiri. Oleh karena itu dituntut kemandirian dan keseriusan dari aparat di Daerah.  Dan juga dukungan dan keseriusan para stake holder diantaranya notaris dan atau Camat selaku PPAT serta pejabat BPN agar pengelolaan BPHTB dapat berjalan lancar dan sukses.   
Selain itu juga saya mintakan agar dalam pelaksanaannya nanti, yang para stake holder dapat menerapkan dasar perhitungan yang berlaku sekarang didalam perhitungan BPHTB bukan hanya dilihat dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang terdapat dalam SPPT PBB melainkan Nilai transaksi untuk transaksi jual beli, Harga transaksi dalam risalah lelang untuk perolehan yang berasal dari lelang, Nilai pasar untuk transaksi selain jual beli dan lelang. NJOP hanya digunakan apabila ketiga dasar hitung tersebut tidak diketahui atau nilainya lebih rendah dari NJOP.  
Oleh karena itu, para penegak hukum diharapkan mengawal dan mengawasi proses BPHTB sesuai kaidah hukum yang berlaku dan apabila ada yang melanggar, jangan ragu-ragu untuk memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Penerimaan dari BPHTB ini sepenuhnya digunakan  untuk kepentingan masyarakat maka dari itu tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk membayar BPHTB turut menentukan keberlangsungan dan percepatan pembangunan daerah.   Untuk itu, jika masih ada manipulasi transaksi wajib pajak, itu sama saja seperti tidak membantu dan mendukung pembangunan daerah ini.
Untuk itu kami mengharapkan dukungan semua pihak terutama notaris dan PPAT dalam penetapannya.  Secara khusus kepada organisasi pengusaha, PNS, pedagang dan masyarakat yang merupakan wajib pajak serta perlu dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk dapat menghimbau masyarakat akan sadar membayar pajak
Dengan  melaksanakan kewajibannya membayar pajak secara tepat, baik tepat jumlah maupun tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga dapat mendongkrak PAD Kabupaten Kapuas demi mewujudkan percepatan pembangunan yang lebih merata menuju Kapuas yang Amanah.



Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Memang kita akui masalah pajak maupun retribusi seakan menjadi beban, tetapi bagi yang mengetahui  manfaatnya tentu akan tumbuh kesadarannya sebagai warga yang patuh untuk melaksanakan kewajibannya membayar pajak. Besar atau kecil adalah sama, akan manfaat hasil pajak bagi masyarakat itu sendiri.  Hasil pajak atau retribusi semua akan terkembali untuk masyarakat yaitu melalui pembangunan yang sudah dirasakan didaerah ini.  Tanpa semua semua pembangunan tidak akan lancar karena kita perlu anggaran untuk membangun dan memberikan pelayanan yang maksimal.  Kita berharap bisa mampu dan mandiri dari hasil daerah ini.
Dan saya minta kepada instansi pelaksana pungutan BPHTB ini dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah, walaupun dengan segala keterbatasan SDM dan sarana prasarana .
Demikian sambutan ini, semoga apa yang kita niatkan bersama dalam acara hari ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan daerah ini.
Wassalamu alaikum Wr. Wb,

BUPATI KAPUAS,

MUHAMMAD MAWARDI

Sabtu, 30 Mei 2009

LOKAKARYA DAN TEMU GAPOKTAN SE KABUPATEN KAPUAS

SAMBUTAN BUPATI KAPUAS

PADA

PEMBUKAAN LOKA KARYA DAN TEMU GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

SE KABUPATEN KAPUAS

Kuala Kapuas, tanggal 2 – 3 Juni 2009

Assalamu alaikum wr.wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya jualah kita dapat hadir dan berkumpul ditempat ini untuk melaksanakan acara Pembukaan LOKA KARYA DAN TEMU GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) SE KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009. Selamat datang secara khusus saya sampaikan kepada seluruh Ketua Gapoktan se Kabupaten Kapuas, di Kuala Kapuas. Saya bangga dan bahagia dapat bertemu dan bertatap muka kepada saudara-saudara sekalian. Karena saya menganggap kehadiran saudara adalah mewakili seluruh kelompok tani, yang tentu juga mewakili seluruh kepentingan petani yang ada di desa masing-masing. Untuk itu saya harapkan kegiatan yang dilaksanakan 2 (hari) ini dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya sebagai komunikasi antara kepentingan petani dengan pemerintah daerah.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Sebagaimana Visi Kabupaten Kapuas, yaitu Membangun Bersama Ekonomi Kerakyatan Berbasis Agribisnis dan Agroindustri menuju Kapuas Yang Amanah (Aman, Maju, Sejahtera, Mandiri dan Tangguh). Dan dituangkan dalam misi Kabupaten, dimana salah satu yang menjadi fokus pembangunan di daerah ini adalah dibidang pertanian dalam arti luas, disamping infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan. Sehingga hampir seluruh Program yang disusun benar-benar mendukung pemberdayaan masyarakat menuju perbaikan ekonomi masyarakat di pedesaan. Untuk itu pemberdayaan Kelompok Tani dan pembentukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah prioritas utama yang harus dilakukan, Karena saya menganggap untuk melaksanakan visi saya yaitu membangun ekonomi kerakyatan, pengembangannya dimulai dari tingkat desa. Karena desa merupakan sumber kehidupan masyarakat yang didominasi sektor pertanian. Maka dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan, dan berdampak untuk mendorong sektor lain.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Pengembangan kelembagaan merupakan salah satu komponen pokok pembangunan pertanian dan perdesaan. Namun sementara ini, kelembagaan petani cenderung hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar. Ke depan, saya harapkan dapat berperan sebagai aset komunitas masyarakat desa yang partisipatif, maka pengembangan kelembagaan harus dirancang sebagai upaya untuk peningkatan kapasitas masyarakat itu sendiri sehingga menjadi mandiri. Pembentukan dan pengembangan Gapoktan perlu dibentuk di setiap desa, dan harus menggunakan basis social capital setempat dengan prinsip kemandirian lokal, yang dicapai melalui prinsip keotonomian dan pemberdayaan.

Lemahnya kelembagaan pertanian, seperti perkreditan, lembaga input, pemasaran, dan penyuluhan; telah menyebabkan belum dapat terciptanya suasana kondusif untuk pengembangan agroindustri perdesaan. Selain itu, lemahnya kelembagaan ini berakibat pada sistem pertanian tidak efisien, dan keuntungan yang diterima petani relatif rendah. Selain itu juga kendala yang bersifat fungsional, dikarenakan pendekatan strategi revitalisasi pertanian yang terkesan sektoral. Apabila tujuan utama (ends) dari revitalisasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, maka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan haruslah dilakukan secara menyeluruh.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani lainnya. Jadi Gapoktan merupakan Wadah Kerjasama Antar Kelompok tani-nelayan yaitu kumpulan dari beberapa kelompok taninelayan yang mempunyai kepentingan yang sama dalam pengembangan komoditas usaha tani tertentu untuk menggalang kepentingan bersama. Jadi tujuan dari pembentukan Gapoktan adalah memperkuat kelembagaan petani yang ada, agar pembinaan dapat terfokus dengan sasaran yang jelas. Untuk itu saya harap Gapoktan, benar-benar dapat menjadi lembaga yang mewakili kebutuhan petani sebagai representative institution, dan dapat mengakar di masyarakat pedesaan.

Dan saya harapkan Gapoktan ini, senantiasa dibina dan dikawal hingga kedepan dapat menjadi lembaga usaha yang mandiri, profesional dan memiliki jaringan kerja luas. Ini tentu menjadi tugas Dinas lingkup Pertanian, di mana memiliki penyuluh yang merupakan ujung tombak di lapangan agar melakukan bimbingan sekaligus Mitra Kerja. Jadi saya harapkan, setiap adanya kegiatan pertanian ke desa, Gapoktan selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan yang memungkinkan.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Tiga peran pokok yang saya harapkan dilakukan oleh Gapoktan.

Pertama, Gapoktan difungsikan sebagai lembaga sentral dalam sistem yang terbangun, dan merupakan lembaga strategis yang akan merangkum seluruh aktifitas kelembagaan petani di wilayahnya dan dijadikan sebagai basis usaha petani di setiap perdesaan.

Tanggal 7 Mei yang lalu, saya telah mencanangkan Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung, ini merupakan langkah awal bagi saya untuk kedepan kita sudah mulai mengembangkan pertanian mekanisasi secara bertahap dan terprogram, baik mengolah tanah, menanam hingga nanti pemeliharaan sampai panen. Untuk itu pengembangannya harus diikuti dengan adanya organisasi yang kuat. Selanjutnya menjadi suatu organisasi ekonomi yang mampu menyentuh dan menggerakkan perekonomian di perdesaan melalui pertanian. Untuk mendukung rencana tersebut, tentu saya mengharapkan ditiap Kecamatan nantinya dapat dibuat master plan pengembangan agribisnis di desa sesuai komoditas unggulan.

Kedua, Gapoktan berperan dalam peningkatan ketahanan pangan.

Antara lain berperan dalam :

- upaya percepatan peningkatan produksi dan produktifitas padi (tahun 2009 target produksi padi adalah 300 rb ton dan hingga 2013 menjadi 500 ribu ton).

- Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Tidur (Geber MLT) diporos Kanan Kiri ruas jalan Propinsi dan Kabupaten dengan tanaman produktif.

- Pemanfaatan lahan produktif padi di sepanjang poros ruas kanan kiri jalan, yang selama ini ditanam padi 1x menjadi 2 x tanam (sehabis tanam lokal dilanjutkan tanam padi unggul)

Untuk itu Gapoktan dapat berperan dalam komunikasi penanganan masalah dan suport yang dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif. Dalam hal ini, masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok tani dibimbing agar mampu menemukenali permasalahan yang dihadapi dan potensi yang mereka miliki, serta mampu secara mandiri membuat rencana kerja untuk meningkatkan pendapatannya melalui usahatani dan usaha agribisnis berbasis perdesaan

Ketiga, Gapoktan berperan sebagai Lembaga Ekonomi Perdesaan sehingga dapat mengembangkan Usaha Agribisnis Pedesaan. Dengan memperhatikan banyaknya fungsi yang akan dijalankan, maka tiap Gapoktan perlu didukung melalui program penyuluhan dan penguatan kelompok, penguatan akses teknologi tepat guna dukungan infrastruktur pertanian. Pengelolaan Lahan dan Air, bantuan dan pembinaan usaha pengolahan dan pemasaran, serta dukungan permodalan dan atau Dana Penjaminan.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Demikian sambutan ini saya sampaikan, dan dengan ijin Allah SWT serta dengan mengucapkan Bismillahi rohmannirrohim, maka LOKA KARYA DAN TEMU GAPOKTAN SE KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009, pada hari ini tanggal 2 Juni 2009 saya nyatakan dibuka. Semoga yang apa yang kita lakukan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Selamat bekerja.

Wassalamu a’laikum wr.wb.

BUPATI KAPUAS,

Ir. MUHAMMAD MAWARDI, MM

Selasa, 21 April 2009

PEMBUKAAN RAPAT KERJA DINAS PERTANIAN TAMANAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN KAPUAS

GARUDA-IBURAN

BUPATI KAPUAS

SAMBUTAN BUPATI KAPUAS

PADA

PEMBUKAAN RAPAT KERJA

DINAS PERTANIAN TAMANAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

KABUPATEN KAPUAS

Di Kuala Kapuas, tanggal 21 APRIL 2009

Yang saya hormati,

1. Ketua DPRD Kapuas

2. Unsur Muspida Kabupaten Kapuas

3. Pengadilan Tinggi Ketua Negeri Kapuas

4. Kepala SKPD se Kabupaten Kapuas

5. Ketua KTNA Kabupaten Kapuas

6. Para Peserta Rapat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas serta seluruh undangan sekalian

Assalamu alaikum wr.wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya jualah kita dapat hadir dan berkumpul untuk melaksanakan acara Pembukaan RAPAT KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009” pada pagi hari ini.

Kegiatan ini merupakan langkah maju, sebagai upaya melakukan Evaluasi, sinkronisasi Penyusunan dan Perumusan pencapaian program/kegiatan, serta penjelasan-penjelasan teknis kegiatan pertanian khususnya Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2009. Karena dalam kegiatan ini dihadiri seluruh petugas-petugas dilapangan, baik Mantri Tani, Kepala BPP, Kepala Balai Benih dan seluruh Penyuluh Pertanian lapangan Kapuas serta Perwakilan KTNA dari Kecamatan se Kabupaten Kapuas serta unit Teknis Dinas Pertanian Propinsi yang ada di Kabupaten Kapuas. Untuk itu saya minta agar Rapat Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kapuas ini menjadi agenda tahunan.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Beberapa hal yang yang saya anggap penting dalam agenda Rapat Kerja ini, yaitu :

Pertama, Melakukan terhadap evaluasi capaian kinerja pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura tahun 2008. Bila kita kilas balik (flashback) kebelakang meskipun kita telah berhasil mencapai produksi padi sebesar 275.621 ton (atau terjadi kenaikan 7 % dibanding tahun 2007) dan menjadikan Kapuas sebagai penyumbang produksi sebesar 52 % dari produksi padi Kalimantan Tengah. Ini cukup membanggakan bagi saya dimana seluruh Kabupaten/kota di kalimantan Tengah tahun 2008 ini mengalami penurunan, tetapi Kabupaten Kapuas tetap mempertahankan eksistensinya terhadap peningkatan produksi padi.

Tetapi perlu saya tekankan, hal ini jangan menjadikan kita cepat puas dan terlalu berbangga, sehingga dapat mengakibatkan kita lengah. Dan perlu diingat saya menargetkan tahun 2008 kita mampu meningkat menjadi 285.000 ton, jadi boleh saya katakan kinerja kita baru 96,71 %.

Kiranya yang perlu kita mengevaluasi kembali hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi dan produktifitas padi juga komoditi lain dalam mencapai target yang ditetapkan, sehingga apa saja langkah konkrit yang perlu kita lakukan kedepan ?

Seperti saya contohkan, masih rendahnya produktivitas padi (27,4 kw/Ha) merupakan tantangan saat ini maupun ke depan yang harus bahkan mendesak untuk dibahas dan dirumuskan secara terhadap langkah yang perlu kita lakukan bersama.

Hadirin dan para undangan yang kami hormati,

Kedua, perumusan dan penetapan sasaran program kerja 2009, hendaknya selalu consist dan komits dengan prioritas sasaran produksi padi 300.000 ton. Buatkan rumusan strategis sebagai langkah maupun upaya yang akan dilakukan, bila mungkin tetapkan kebijakan-kebijakan strategis agar target dapat tercapai sesuai rencana dan harapan.

Penetapan program bidang pertanian hendaknya mengacu pada Kepmendagri N0.13 Tahun 2006, dan tindak lanjut dikoordinasikan dengan Bappeda Kapuas namun untuk program peningkatan produksi saya menekannya agar menjadi prioritas utama hingga 2013 saya harapkan kita mampu mencapai 500.000 ton.

Ketiga : Sejalan dengan Visi dan Misi Kabupaten Kapuas, saya menginginkan agar adanya Program yang disusun benar-benar mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Untuk itu dalam kesempatan ini saya beberapa hal yang saya tekannya agar :

- Mengoptimalkan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sebagai pusat informasi pertanian dan home base PPL dalam upaya pemecahan masalah di wilayah kerjanya

- Meningkatkan kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan agar faham benar terhadap tugas dan fungsinya di lapangan. Saya tidak ingin ada mendengar KelompokTani/Petani yang tidak tahu nama PPL. Kalau Petani saja tidak tahu PPLnya di wilayahnya, apa saja yang dikerjakan PPL di lapangan. Dan saya ingin setiap PPL setiap tahun punya Kelompok-Kelompok Unggulan di wilayah kerjanya, sehingga kalau jumlah PPL dilapangan ada 136 orang, berarti 136 Kelompok Tani yang maju setiap tahun. Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi.

- Programa Penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, Sumberdaya dan sosial budaya masyarakat.

- Pemberdayaan gapoktan dan Kelompok tani, Karena saya menganggap ekonomi kerakyatam itu berkembang dari tingkat desa, dan didesa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.

- Kelancaran distribusi pupuk

- Pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan

- Pemasyarakatan penggunaan pupuk organik

- Perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian

- Pengembangan agribisnis perberasan

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Dari beberapa fokus yang saya tekankan, saya juga ingin setiap Dinas/instansi mempunyai Program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan program setiap tahun. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura saya mintakan agar membuat percontohan Desa-Desa Mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2. Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja (seperti hand traktor) tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, Infra struktur (jalan usaha tani, jembatan, tata air dll) hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDMnya (UPJA, operator, tenaga mekanik dll) hingga nanti depo BBM.

Dalam pengembangan desa mekanisasi ini saya tidak ingin sesuatu yang perlu kita kembangkan dan kita cari tehnologi dan inovasi baru misalnya kita harus mencoba lebih maju dengan melalukan tanam secara mekanis. Selain itu segalanya tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat saja, tetapi peran swasta perlu kita libatkan misalnya melalui penyediaan suku cadang dan pelatihan tenaga mekaniknya.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Demikian sambutan ini saya sampaikan, selamat menyelenggarakan rapat kerja semoga apa yang dirumuskan dan ditetapkan menjadi kerangka acuan kerja untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikutura saat ini maupun mendatang. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim Rapat Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas dari tanggal 21 – 25 April 2009 saya nyatakan dibuka. Semoga yang kita lakukan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Selamat bekerja.

Wa salamu a’laikum wr.wb.

BUPATI KAPUAS

Ir. MUHAMMAD MAWARDI, MM